penduduk masyarakat dan kebudayaan

          
bab 2
 Penduduk masyarakat dan kebudayaan
  •   Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk juga dapat diartikan sebagai  perubahan dalam bilangan penduduk sepanjang masa, yang boleh dikira sebagai perubahan bilangan individu dalam sesebuah populasi melalui sukatan secara sepanjang suatu tempoh. Walaupun boleh digunakan untuk mana-mana spesis, namun istilah pertumbuhan penduduk sentiasa melibatkan kaum manusia.
Pertumbuhan penduduk merupakan perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Kegunaan
Indikator tingkat pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk memprediksi jumlah penduduk di suatu wilayah atau negara dimasa yang akan datang. Dengan diketahuinya jumlah penduduk yang akan datang, diketahui pula kebutuhan dasar penduduk ini, tidak hanya di bidang sosial dan ekonomi tetapi juga di bidang politik misalnya mengenai jumlah pemilih untuk pemilu yang akan datang.
Pertumbuhan penduduk dunia tiap tahunnya mengalami pertambahan yang semakin pesat, secara
tidak langsung SDM juga semakin bertambah. Semakin bertambahnya SDM harus diimbangi dengan peningkatan mutu maupun kualitas dari SDM itu sendiri. Faktor penunjang peningkatan kualitas maupun mutu dari SDM adalah dari pendidikan. Banyaknya lembaga pendidikan merupakan salah satu indikasi dari perlunya masyarakat akan dunia pendidikan.
Pertambahan penduduk diiringi dengan laju pertumbuhan transportasi menyebabkan tidak terkontrolnya pencemaran. Emisi gas buang kendaraan, polusi pabrik, efek rumah kaca dan
penebangan hutan secara besar besaran merupakan hal utama penyebab Global warming.
Bilangan penduduk yang melebihi keupayaan tampung sesebuah kawasan atau persekitaran menimbulkan masalah penduduk berlebihan. Ini mungkin disebabkan oleh pertumbuhan penduduk atau penurunan muatan kawasan tersebut. Pertambahan penduduk manusia secara mendadak boleh menimbulkan masalah seperti pencemaran dan kesesakan lalu lintas, yang boleh diburukkan lagi ataupun dipulihkan oleh perubahan teknologi dan ekonomi. Begitu juga, sesebuah kawasan mengalami kekurangan penduduk jika bilangan penduduknya tidak cukup untuk menampung sistem ekonominya.
Masalah pertumbuhan penduduk ini memberikan dampak yang luas antara lain pada penyediaan bahan pangan, pendidikan, kesehatan dan lapangan kerja.untuk membangun manusia Indonesia yang sehat, berilmu, sejahtera dan berbudi pekerti luhur, Maka laju pertumbuhan penduduk ini harus diatasi dengan sungguh–sungguh.supaya perbaikan kesejahteraan rakyat dapat dicapai.
Tetapi prediksi jumlah penduduk dengan cara seperti ini belum dapat menunjukkan karakteristik penduduk dimasa yang akan datang. Untuk itu diperlukan proyeksi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang membutuhkan data yang lebih rinci yakni mengenai tren fertilitas, mortalitas dan migrasi.
            Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk :
1. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran.
2. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.

Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk :
1. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.
2. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.
3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.
4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan
Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.
  •   Kebudayaan dan kepribadian
A.  Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia

    Sejarah peradaban bangsa Indonesia dari zaman batu sampai zaman logam mengalami perkembangan kebudayaan yang cukup berpengaruh dalam kehidupan kita saat ini.
    Berdasarkan pendapat para ahli, zaman batu terbagi dalam :

1)   Zaman batu tua (palaeolithikum)

2)   Zaman batu muda (neolithikum)

    Salah satu ciri alat dalam zaman batu tua yaitu bentuk dan permukaannya masih kasar, misalnya kapak genggam.
    Semacam kapak genggam hanya kita kenal dari Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab (India) kecuali di Asia Tenggara.
    Kapak besar maupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan sampai ke wilayah Indonesia, seperti Sumatra, Jawa, Kalimantan Barat, Flores, Sulawesi sampai ke Filipina.
    Kapak batu biasanya diasah sampai mengkilat dan diikat pada tangkai kayu dengan rotan
    Bersamaan persebaran budaya kapak-kapak batu, tersebar pula bahasa proto Austronesia, yang merupakan induk bahasa di wilayah negara-negara anggota ASEAN, khususnya RI. Kemudian dikenal sebagai bahasa resmi negara Indonesia atau melayu dengan dialek yang berbeda-beda.
    Zaman yang membawa revolusi kehidupan manusia yaitu zaman batu muda (Neolithikum).
    Ciri-ciri zaman batu batu muda :

1)   hidup menetap (tidak nomaden)

2)   bertani dan berternak

3)   membentuk kelompok masyarakat desa

    Pada zaman batu muda, mereka membuat senjata untuk berburu dan berperang dengan mengecor/mencairkan logam dari biji besi lalu menuangkannya ke dalam cetakan serta mendinginkannya.
    Bangsa Proto-Austronesia yang masuk dari semenanjung Cina ke Indonesia membawa kebuadaay Dongson, kemudian menyebar di Indonesia.
    Permulaan zaman logam yaitu saat Indonesia belum mengenal kebudayaan yang tinggi derajatnya.


 B.  Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam

    Pada abad ke-3 dan ke-4, agama Hindu masuk ke wilayah Indonesia dari India.
    Sekitar abad ke-5, ajaran Budha atau Budhisme masuk ke Indonesia, khususnya Pulau Jawa. Agama ini dipandang lebih maju karena Budhisme tidak mengenal kasta dalam masyarakat.
    Candi Borobudur adalah candi Budha terbesar dan termegah di Asia Tenggara dan tercatat sebagai salah satu dari 10 besar keajaiban dunia.
    Pada abad ke-15 dan ke-16, agama Islam telah berkembang di Indonesia oleh para pemuka Islam, yang disebut Wali Sanga.
    Pada abad ke-15, kejayaan maritim Majapahit sedang surut menimbulkan negara-negara pantai yang merongrong kekuasaan Majapahit. Negara-negara tersebut adalah negara Malaka, Aceh, Banten, Demak, Goa.
    Agama Islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang penganutnya terbesar di Indonesia.

  •   Kebudayaan barat
    Kebudayaan barat masuk ke Indonesia pada masa pemerintahan Belanda (VOC).
    Dalam waktu itu juga, kota-kota pusat pemerintahan di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang 2 lapisan sosial yaitu kaum buruh dan kaum pegawai.
    Dalam 2 lapisan sosial ini, bahasa Belanda menjadi syarat utama dalam kenaikan kelas sosial.
    2 agama Eropa yang berpengaruh dalam kebudayaan Indonesia adalah Katolik dan Kristen Protestan. Penyebarannya melalui siaran oleh organisasi penyiar agama (Missie untuk agama Katolik dan Zending untuk agama Kristen).
    Menurut penjelasan UUD 1945 tentang kebudayaan, bahwa kebudayaan yang timbul sebagai usaha budi rakyat Indonesia termasuk kebudayaan lama dan asli sebagai puncak-puncak kebudayaan di Indonesia.
    Pada tanggal 24 Desember 1984, Prof Dr. A. Mattulada menilai kebudayaan Indonesia kontemporer dari kebudayaan asli Nusantara dan modern, yang kemudian dikenal sebagai Bhineka Tunggal Ika.
    Pancasila menunjukkan dasar pemikiran yang mewarnai aspirasi-aspirasi zaman mutakhir dan juga sebagai rumusan kepercayaan kepada realitas.
    Kebudayaan suatu bangsa adalah cermin dari kepribadian bangsa yang bersangkutan.
    Setiap masyarakat mempunyai sistem nilai dan kaidah yang berisikan harapan-harapan masyarakat sebagai konkretisasi.
    Hal-hal yang berbeda dari corak kebudayaan mereka, akan dianggap rendah, aneh, kurang susila, bertentangan dengan kodrat alam, dll.
    Sifat-sifat kepribadian berakar dari adat istiadat dan ajaran agama suatu kelompok masyarakat yang dianggap sebagai hukum adat.
    Ciri khas kepribadian suatu bangsa dalam bentuk lain dapat diamati dalam macam ragam karya budayanya. Misalnya karya seni tari, pahat, sastra, dll.3 ciri khas kepribadian bangsa Indonesia yaitu ramah tamah, suka menolong, dan gotong royong.


sumber : keripiku blog
             wikipedia indonesia

0 Response to "penduduk masyarakat dan kebudayaan"

Posting Komentar