Individu keluarga dan masyarakat

bab 3       
Individu keluarga dan masyarakat
  •  Pertumbuhan individu
Manusia  merupakan makhluk individu. Manusia itu disebut individu apabila pola tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Kepribadian suatu individu tidak sertamerta langsung terbentuk, akan tetapi melalui pertumbuhan sedikit demi sedikit dan melalui proses yang panjang.

Setiap individu pasti akan mengalami pembentukan karakter atau kepribadian. Dan hal itu membutuhkan proses yang sangat panjang dan banyak faktor yang mempengaruhinya terutama lingkungan keluarga. Hal ini disebabkan karena keluarga adalah kerabat yang paling dekat dan kita lebih banyak meluangkan waktu dengan keluarga. Setiap keluarga pasti menerapkan suatu aturan atau norma yang mana norma-norma tersebut pasti akan mempengaruhi dalam pertumbuhan individu. Bukan hanya dalam lingkup keluarga, tapi dalam lingkup masyarakat pun terdapat norma-norma yang harus di patuhi dan hal itu juga mempengaruhi pertumbuhan individu.

Dengan adanya  naluri yang dimiliki suatu individu, dimana ketika dapat melihat lingkungan di sekitarnya maka secara tidak langsung maka individu akan menilai hal-hal di sekitarnya apakah  hal itu benar atau tidak, dan ketika suatu individu berada di dalam  masyarakat yang memiliki suatu  norma-norma yang berlaku maka ketika norma tersebut di jalankan akan memberikan suatu pengaruh dalam kepribadian, misalnya suatu individu ada di lingkungan masyarakat yang disiplin yang menerapkan aturan-aturan yang tegas maka lama-kelamaan pasti akan mempengaruhi dalam kepribadian sehingga menjadi kepribadian yang disiplin, begitupun dalam lingkungan keluarga, semisal suatu individu berada di lingkup keluarga yang religius maka individu tersebut akan terbawa menjadi pribadi yang religius.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan individu, yaitu:

1. Faktor Biologis
Semua manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala, tangan , kaki dan lainya. Hal ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku. Namun ada warisan biologis yang bersifat khusus. Artinya, setiap individu tidak semua ada yang memiliki karakteristik fisik yang sama.

2. Faktor Geografis
Setiap lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya. Sehingga menyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan dengan baik dan mencimbulkan kepribadian setiap individu yang baik juga. Namun jika lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak adanya hubungan baik dengan individu yang lain, maka akan tercipta suatu keadaan yang tidak baik pula.

3. Faktor Kebudayaan Khusus
Perbedaan kebuadayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti semua individu yang ada didalam masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki kepribadian yang sama juga.

Dari semua faktor-faktor  di atas dan pengaruh dari lingkungan sekitar seperti keluarga dan masyarakat maka akan memberikan pertumbuhan bagi suatu individu. Seiring berjalannya waktu, maka terbentuklah individu yang sesuai dan dapat menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.

  •   Fungsi keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari Ayah, ibu dan anak serta bebarapa orang lain yang masih terikat dalam hubungan darah dan saling ketergantungan atau membutuhkan satu sama lain. Setiap anggota keluarga mempunyai peranannya masing-masing. Ayah sebagai kepala keluarga berperan melindungi istri dan anak-anaknya. Seorang ayah juga berperan sebagai pengambil keputusan. Ibu sebagai istri berperan melindungi dan mendidik anak-anaknya dengan penuh kasih saying. Dan anak hanya bertugas untuk berbakti kepada orangtua dan menjalankan segala petunjuk-petunjuk atau perintah yang telah diberikan orangtua agar bisa menjadi anak yang membanggakan.
Ada 5 fungsi yang dapat dijalankan keluarga (efendi),yaitu:
1)      Fungsi biologis
·         Untuk meneruskan keturunan
·         Memelihara dan membesarkan anak
·         Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
·         Memelihara dan merawat anggota keluarga.
2)      Fungsi psikologis
·         Memberikan kasih sayang dan rasa aman
·         Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
·         Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
·         Memberikan identitas keluarga.
3)      Fungsi sosialisasi
·         Membina sosialisasi pada anak
·         Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
·         Meneruskan nilai-nilai budaya
4)      Fungsi ekonomi
·         Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
·         Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
·         Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang,misalnya pendidikan anak,jaminan hari tua,dan sebagainya.
5)      Fungsi pendidikan
·         Menyekolahkan anak untuk memberikan pengrtahuan,keterampilan,dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya
·         Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa
·         Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat  perkembangannya.
  •   Individu keluarga dan masyarakat

*      INDIVIDU

Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,malainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi masyarakat (Hartomo, 2004: 64).

Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yng menjadi latar belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.

Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi.

Pertumbuhan Individu
Terdapat tiga aliran konsep pertumbuhan yaitu:

    Aliran asosiasi: pertumbuhan merupakan suatu proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara bertahap karena pengaruh baik dari pengalaman luar melalui panca indra yang menimbulkan senssation maupun pengalaman dalam mengenal batin sendiri yang menimbulkan reflexions.
    Aliran psikologi gestalt: pertumbuhan adalah proses diferensiasi yaitu proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal sesuatu. Pertama mengenal secara keseluruhan, baru kemudian mengenal bagian demi bagian dari lingkungan yang ada.
    Aliran sosiologi: pertumbuhan merupakan proses perubahan dari sifat mula-mula yang asosial dan social kemudian tahap demi tahap disosialisasikan.

Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

    Pendirian Nativistik yaitu Pertumbuhan individu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir.
    Pendirian Empiristik dan Envinronmentalistik yaitu Pertumbuhan individu semata-mata tergantung kepada lingkungan sedangkan dasar tidak berperanan sama sekali.
    Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme yaitu Interaksi antara dasar dan linkunagan dapat menentukan pertumbuhan individu.
    Tahap pertumbuhan Individu berdasarkan Psikologi

Fase-fasenya, antara ain :

- masa vital

- masa estetik

- masa intelektual

- masa sosial

*      KELUARGA

Keluarga berasal dari bahasa sansekerta kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu.

Keluarg inti(”nuclear family”) terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak  mereka. Keluarga merupakan unit satuan masyarakat terkecil sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat.

Menurut Sigmund Freud, keluarga terbentuk karena adanya perkawinan pria dan wanita. Sedangkan menurut Durkhem, keluarga adalah lembaga social sebagai hasil factor-faktor politik, ekonomi, dan lingkungan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa keluarga merupakan atau kelompok orang yang mempunyai hubungan darah dan perkawinan. Terdiri dari:

    Keluarga nuklir/inti/batih (nuclear family) : Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
    Keluarga tua (extended family) : Keluarga kekerabatan yang terdiri dari 3 atau 4 keluarga batih yang terikat oleh hubungan orang tua anak atau saudara kandung oleh suatu tempat tinggal bersama yang besar.
    Keluarga Individu tersebut merupakan salah satu keturunan.

Fungsi keluarga secara umum menurut Munandar Soelaeman adalah:

1. Pengatur seksual

    Hidup bersama atas dasar suka sama suka (kumpul kebo).Pergundikan
    Hubungan seorang bangsawan dengan gundiknya (jaman praindustri masyarakat barat) atau Raja dengan Selir.
    Melahirkan anak pada masa tunangan.
    Perzinahan, sang lelaki sudah menikah ataupun sang wanita sudah menikah.
    Kehidupan bersama seorang yang bertarak (celibate, pastoral, biarawan, menahan hawa nafsu) dengan orang lain yang juga hidup bertarak atau yang tidak bertarak.
    Perzinahan, kedua-duanya telah menikah.
    Kehidupan bersama wanita yang berkasta tinggi dengan lelaki berkasta rendah.
    incest (hubungan seksual dalamsatu keluarga), saudara lelaki dengan saudara perempuan, bapak dengan anak perempuan, ibu dengan anak lelaki.

2. Reproduksi

3. Sosialisasi

4. Pemeliharaan

5. Penempatan anak didalam masyarakat

6. Pemuas kebutuhan perorangan

7. Kontrol social William J. Goode (1983) menyusun jenis-jenis penyimpangan social dalam pengaturan seksual menurut ketidak seimbangan dalam struktur sosial, yaitu:

Menurut H. Abu Ahmadi
1) Fungsi Biologis
2) Fungsi Pemeliharaan
3) FungsiEkonomi
4) Fungsi Keagamaan
5) Fungsi Sosial

Menurut Soewaryo Wangsanegara
1) Pembentukan kepribadian
2) Alat reproduksi
3) Merupakan eksponer dari kebudayaan masyarakat
4) Lembaga perkumpulan perekonomian
5) Pusat pengasuhan dan pendidikan

Peristiwa terputusnya sistem keluarga, menurut William J, Goode (1983), dapat mengakibatkan terpecahnya suatu unit keluarga. Beberapa macam utama kekacauan keluarga:
1) Ketidaksahan, unit keluarga yang tidak lengkap
2) Pembatalan, perpisahan, perceraian, dan meninggalkan
3) Keluarga selaput kosong
4) Ketiadaan salah satu pasangan karena hal yang tidak diinginkan
5) Kegagalan peran penting yang tidak diinginkan

*      MASYARAKAT
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.

Tatanan kehidupan, norma-norma yang mereka miliki itulah yang dapat menjadi dasar kehidupan sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri kehidupan yang khas.

Menilik kenyataan di lapangan,suatu kelompok masyarakat dapat berupa suatu suku bangsa. Bisa juga berlatar belakang suku.Dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat, dapat digolongkan menjadi masyarakat sederhana dan masyarakat maju (masyarakat modern).

    Masyarakat sederhana. Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitif) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpngkal tolak dari kelemahan dan  kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan alam yang buaspada saat itu. Kaum pria melakukan pekerjaan yang berat-berat seperti berburu, menangkap ikan di laut, menebang pohon, berladang dan berternak. Sedangkan kaum wanita melakuakan pekerjaann yang ringan-ringan seperti mengurus rumah tangga, menyusui dan mengasuh anak-anak ,merajut, membuat pakaian, dan bercocok tanam.
    Masyarakat Maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau lebih dikenal dengan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.

Organisasi kemasyarakatan tumbuh dan berkembang dalam lingkungan terbatas sampai pada cakupan nasional, regional maupun internasional.

Dalam lingkungan masyarakat maju, dapat dibedakan sebagai kelompok masyarakat non industri dan masyarakat industri.

1)       Masyarakat Non Industri

Secara garis besar, kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu :

a.  Kelompok primer

Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini juga disebut kelompok “face to face group”, sebab para anggota sering berdialog bertatap muka. Sifat interaksi dalam kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja dan tugas pada kelompok menenerima serta menjalankannya tidak secara paksa, namun berdasarkan kesadaran dan tanggung jawab para anggota secara sukarela.

Contoh-contohnya : keluarga, rukun tetangga, kelompok agama, kelompok belajar dan lain-lain.

b.  Kelompok sekunder

Antaran anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karena itu sifat interaksi, pembagian kerja, antaranggota kelompok diatur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasiomnal dan objektif.

Para anggota menerima pembagian kerja/tugas berdasarkan kemampuan dan keahlian tertentu, disamping itu dituntut pula dedikasi. Hal-hal tersebut dibutuhkan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di flot dalam program-program yang telah sama-sama disepakati. Contohnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja/buruh, organisasi profesi dan sebagainya.   Kelompok sekunder dapat dibagi dua yaitu : kelompok resmi (formal group) dan kelompok tidak resmi (informal group). Inti perbedaan yang terjadi adalah kelompok tidak resmi tidak berststus resmi dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) seperti lazim berlaku pada kelompok resmi.

2)      Masyarakat Industri

Durkheim mempergunakan variasi pembagian kerja sebagi dasar untuk mengklarifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya, tetapi ia lebih cenderung memergunakan dua taraf klarifikasi, yaitu sederhana dan yang kompleks. Masyarakat yang berada di antara keduanya daiabaikan (Soerjono Soekanto, 1982 :190).

Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat bertambah tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis juga menjadi cirri dari bagian/kelompok-kelompok masyarakat industri dan diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.

Laju pertumbuhan industri-industri berakibat memisahkan pekerja dengan majikan menjadi lebih nyata dan timbul konflik-konflik  yang tak terhindarkan, kaum pekerja membuat serikat-serikat kerja/serikat buruh yang diawali perjuangan untuk memperbaiki kondisi kerja dan upah. Terlebih setelah kaum industralis mengganti tenaga manusia dengan mesin.

Interaksi Antara Individu, Keluarga Dan Masyarakat
Seorang individu barulah individu apabila pola prilakunya yang khas dirinya diproyeksikan pada suatu lingkungan social yang disebut masyarakat.
Gambaran mengenai relasi individu dengan lingkungan sosialnya:
a) relasi individu dengan dirinya
b) relasi individu dengan keluarga
c) relasi individu denganlembaga
d) relasi individu dengan komunitas
e) relasi individu dengan masyarakat
f) relasi individu dengan nasional
  •   Hubungan antara individu keluarga dan masyarakat
Aspek individu, keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan pernah ada keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya. Di samping itu, individu juga membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk mengembangkan dan mencapai potensinya sebagai manusia.

Lingkungan sosial yang pertama kali dijumpai individu dalam hidupnya adalah lingkungan keluarga. Di dalam keluargalah individu mengembangkan kapasitas pribadinya. Di samping itu, melalui keluarga pula individu bersentuhan dengan berbagai gejala sosial dalam rangka mengembangkan kapasitasnya sebagai anggota keluarga. Sementara itu, masyarakat merupakan lingkungan sosial individu yang lebih luas. Di dalam masyarakat, individu mengejewantahkan apa-apa yang sudah dipelajari dari keluarganya. Mengenai hubungan antara individu dan masyarakat ini, terdapat berbagai pendapat tentang mana yang lebih dominan. Pendapat-pendapat tersebut diwakili oleh Spencer, Pareto, Ward, Comte, Durkheim, Summer, dan Weber. Individu belum bisa dikatakan sebagai individu apabila dia belum dibudayakan. Artinya hanya individu yang mampu mengembangkan potensinya sebagai individulah yang bisa disebut individu. Untuk mengembangkan potensi kemanusiaannya ini atau untuk menjadi berbudaya dibutuhkan media keluarga dan masyarakat.
  •   Urbanisasi
1.Arti urbanisasi

Urbanisasi adalah suatu proses perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. Dengan demikian urbanisasi adl suatu proses dengan tanda tanda sebagai berikut :

    Terjadinya arus perpindahan penduduk dri desa kekota
    Bertambah besarnya jumlah tenaga karja non agraria disektor sekunder ( industry ) dan sector tersier ( jasa).
    Tumbuhnya pemukiman menjadi kota
    Meluasnya pengaruh kota didaerah pedesaan mengenai segi ekonomi social, kebudayaan dan psikologis

2.Sebab-sebab Urbanasasi

Pada dasarnya ada tiga hal utama yang menyebabkan timbulnya urbanisasi yaitu:           
a.  adanya pertambahan penduduk secara ilmiah                                                                     b. terjadinya arus perpindahan dri desa kekota                                                                         c.tertariknya pemukiman perdesaan kedalam lingkup kota, sebagai akibat perkembangan kota yang sangat pesat di berbagai bidang, terutama yang berkaitan dengan tersedianya kesempatan kerja.                                                                             Proses urbanisasi akan menimbulkan akibat antara lain adl :

    Terbentuknya suburb
    Makin meningkatnya tuna karya, yaitu orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap
    Pertambahan penduduk kota yang pesat menimbulkan masalah perumahan
    Lingkungan hidup yang sehat, apalagi ditambah dengan adanya berbagai kerawanan social memberipengaruh yang negative terhadap pendidikan generasi muda .

Usaha-usaha Menanggulangi Urbanisasi :

§  Local jangka pendek
§   Local jangka panjang
§   Nasional jangka pendek
§  Nasional jangka panjang
Urbanisaisi adalah fenomena migrasi yakni perpindahan penduduk dari daerah pedesaan ke perkotaan . latar belakang terjadinya urbanisasi pada Negara industry maju dengan Negara yg berkembang mempunyai beberapa perbedaan yg terdiri dari:

    Negara industry maju

-          Pada Negara industry maju , urbanisasi dimulai sejak industrialisasi, jadi industry merupakan titik tolak terjadinya urbanisasi. Penduduk kota meningkat lebih lambat dibandingkan di Negara berkembang. Pertumbuhan kota relative lebih imbang (perbedaan tidak besar)

    Negara sedang berkembang

-          Urbanisasi pada Negara berkembang dimulai sejak PD II, urbanisasi merupakan titik tolak terjadinya industry . urbanisasi tidak terbagi rata

TUJUAN URBANISASI

Tujuan utamanya untuk tinggal menetap dikota . mereka memiliki harapan bahwa mutu hidup diperkotaan bakal lebih tinggi ketimbang di tempat asalnya di desa . fenomena ini sudah menjadi hal rutin di sebagian besar Negara Negara sdang berkembang dan menjadi masalah pelik penyebab pokoknya secara makro nasional adl terjadinya disparitas atau ketimpangan pembangunan antara perkotaan dan pedesaan  . ada 2 faktor utama terjadinya urbanisasi yakni factor penarik dan factor pendorong:

    Factor penarik

Ketersediaan sarana dan prasarana yang lebih lengkap. Peluang melanjutkan pendidikan yg lebih besar. Jenis lapangan kerja lebih banyak dan bervariasi

    Faktor pndorong

Lapangan kerja yg terbatas. Kemiskinan. Keterbatasan sarana dan prasarana transportasi, ekonomi,pendidikan dan kesehatan. Keterbatasan lahan pertanian perpenduduk terutama di pulau jawa

SASARAN URBANISASI

Sasaran urbanisasi adalah daerah perkotaan yg menjadi pusat industry. Karena setelah lebaran biasanya lowongan pekerjaan banyak bermunculan di kota kota besar . daerah perkotaan merupakan tempat tujuan urbanisasi , salah satunya Jakarta . Jakarta merupakan salah satu kta sasaran terbesar dipulau jawa, karena Jakarta merupakan daerah industry besar seperti : AHM, YAMAHA, DAIHATSU, ZUSUKI, dll. Mungkin kalian sudah mulai paham isi dari synopsis yg menyatakan kalau desa dan kota itu ada hubungan . hubungan ini dinamakan dgn interaksi wilayah yaitu wilayah desa dan kota.

Interaksi wilayah adl hubungan timbale balik yg saling mempengaruhi antara dua wilayah atau lebih ,yg dapat melahirkan gejala,kenampakkan dan permasalahan baru,secara langsung maupun tidak langsung. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahnwa interaksi antar wilayah memiliki tiga prinsip pokok sbb:

    Hubungan timbal balik terjadi antara dua wilayah atau lebih
    Hubungan timbal balik mengakibatkan proses pergerakan yaitu
    Hubungan timbal balik menimbulkan gejala, kenampakan dan permasalahan

PERMASALAHAN URBANISASI

    Aspek aspek positif dan negative

Apabila kita berbicara tentang masyarakat , terutama jika kita mengemukakannya dari sudut antropologi, maka kita mempunyai kecenderungan untuk melihat 2 tipe  masyarakat :

Pertama, satu masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, yang belum mengenal pembagian kerja , belum mengenal struktur  dan aspek aspeknya masih dapat dipelajari satu kesatuan.

Kedua, masyarakat yg sudahj kompleks , yg sudah jauh menjalan kan spesialisasi dalam segala bidang

A. Masyarakat perkotaan

Masyarakat perkiotaan sering disebut juga urban komuity. Ada beberapa cirri yg menonjol pada masyarakat kota, yaitu

a.kehidupan keagamaan berkurang

b.dapat mengurus dirinya sendiri

c.pembagian kerja lebih tegas

d.kemungkinan mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak

e.jalan pikiran rasional

f.jalamn kehidupan yg cepat

1.    Perbedaan desa dengan kota

Cirri tersebut antra lain :

a.jumlah dan kepadatan penduduk

b.lingkungan hidup

c.mata pencaharian

d.corak kehidupan social

e.stratifikasi social

f.mobilitas social

g.pola interksi social

h.solidaritas social

i.kedudukan dalam hierarki system administrasi nasional

meskipun tidak ada ukuran pasti, kota memiliki penduduk yg jumlahnya lebih banyak dari pada

di desa

2.    Hubungan desa – kota

Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yg terpisah sama sekali satu sama lain . bahkanb dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yg erat, bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur mayur, daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya saja buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak.

    Aspek positif  dan negatif

Untuk menunjang aktifitas warganya serta untuk memberikan suasana aman, tentram dan nyaman pada warganya, kota dihadapkan pada keharusan menyenyediakan berbagai fasilitas kehidupan dan keharusan untuk mengatasi berbagai masalah yang timbbul sebagai akibat aktivitas warganya. Dengan kata lain kota harus berkembang .

Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkngan perkotaan, seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :

-  Wisma
-   Karya
-  Marga
-  Suka
-  Penyempurnaan

B.   Masyarakat pedesaan

yang dimaksud dengan desa menurut sutardjo kartohadikusuma mengemukakan sebagai berikut : Desa adalah suatu kesatuan hokum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri. Menurut Bintarto desa merupakan perwujudan atau persatuan geografi, social, ekonomi, politik, dan cultural yang terdapat di situ (suatu daerah) dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbale balik dengan daerah lain. Sedangkan menurut Paul H. Landis : Desa adl penduduknya kurang dari 2.500 jiwa . dengan cirri cirri sbb :

    Mempunyai pergaulan hidup yang saling mkenal mengenal antara ribuan jiwa
    Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan
    Cara berusaha ( ekonomi) adalah agraris yang pali ng umum yang sngat dipengaruhi alam seperti : Iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan yang bukan agraris adl bersifat sambilan.
sumber : black box
              wikipedia indonesia 

0 Response to "Individu keluarga dan masyarakat"

Posting Komentar