IT FORENSIK
A. DEFINISI
IT FORENSIK
Definisi
dari IT Forensik yaitu suatu ilmu yang berhubungan dengan pengumpulan fakta dan
bukti pelanggaran keamanan sistem informasi serta validasinya menurut metode
yang digunakan (misalnya metode sebab-akibat). Fakta-fakta tersebut setelah
diverifikasi akan menjadi bukti-bukti yang akan digunakan dalam proses
selanjutnya. Selain itu juga diperlukan keahlian dalam bidang IT ( termasuk
diantaranya hacking) dan alat bantu (tools) baik hardware maupun software untuk
membuktikan pelanggaran-pelanggaran yang terjadi dalam bidang teknologi sistem
informasi tersebut.
IT
Forensik atau banyak ditempatkan dalam berbagai keperluan, bukan hanya untuk
menangani beberapa kasus kriminal yangmelibatkan hukum,seperti rekonstruksi perkara
insiden keamanan komputer, upaya pemulihan kerusakan sistem,pemecahan masalah
yang melibatkan hardware ataupun software, dan dalam memahami sistem atau pun
berbagai perangkat digital agar mudah dimengerti
B. PENGERTIAN
IT FORENSIK MENURUT PARA AHLI
Ø Menurut
Noblett, yaitu berperan untuk mengambil, menjaga, mengembalikan, dan menyajikan
data yang telah diproses secara elektronik dan disimpan dimedia komputer.
Ø Menurut
Judd Robin, yaitu penerapan secara sederhana dari penyidikan komputer dan
teknik analisisnya untuk menentukan bukti-bukti hukum yang mungkin.
Ø Menurut
Ruby Alamsyah (salah seorang ahli forensik IT Indonesia), digital forensik atau
terkadang disebut komputer forensik adalah ilmu yang menganalisa barang bukti
digital sehingga dapat dipertanggungjawabkan di pengadilan. Barang bukti
digital tersebut termasuk handphone, notebook, server, alat teknologi apapun
yang mempunyai media penyimpanan dan bisa dianalisa.
C. SEJARAH
IT FORENSIK
Pada
tahun 2002 diperkirakan terdapat sekitar 544 juta orang terkoneksi secara
online. Meningkatnya populasi orang yang terkoneksi dengan internet akan
menjadi peluang bagi munculnya kejahatan komputer dengan beragam variasi
kejahatannya. Dalam hal ini terdapat
sejumlah
tendensi dari munculnya berbagai gejala kejahatan komputer, antara lain:
a. Permasalahan
finansial. Cybercrime adalah alternatif baru untuk mendapatkan uang. Perilaku
semacam carding (pengambil alihan hak atas kartu kredit tanpa seijin pihak yang
sebenarnya mempunyai otoritas), pengalihan rekening telepon dan fasilitas
lainnya, ataupun perusahaan dalam bidang tertentu yang mempunyai kepentingan
untuk menjatuhkan kompetitornya dalam perebutan market, adalah sebagian bentuk
cybercrime dengan tendensi finansial.
b. Adanya
permasalahan terkait dengan persoalan politik, militer dan sentimen
Nasionalisme.
c. Salah
satu contoh adalah adanya serangan hacker pada awal tahun 1990, terhadap
pesawat pengebom paling rahasia Amerika yaitu Stealth Bomber. Teknologi tingkat
tinggi yang terpasang pada pesawat tersebut telah menjadi lahan yang menarik
untuk dijadikan ajang kompetisi antar negara dalam mengembangkan peralatan
tempurnya.
d. Faktor
kepuasan pelaku, dalam hal ini terdapat permasalahan psikologis dari pelakunya.
e. Terdapat
kecenderungan bahwasanya seseorang dengan kemampuan yang tinggi dalam bidang
penyusupan keamanan akan selalu tertantang untuk menerobos berbagai sistem
keamanan yang ketat. Kepuasan batin lebih menjadi orientasi utama dibandingkan
dengan tujuan finansial ataupun sifat sentimen.
“Elemen
penting dalam penyelesaian masalah keamanan dan kejahatan dunia komputer adalah
penggunaan sains dan teknologi itu sendiri. Dalam hal ini sains dan teknologi
dapat digunakan oleh fihak berwenang seperti: penyelidik, kepolisian, dan
kejaksaan untuk mengidentifikasi tersangka pelaku tindak criminal”.
“Bukti
digital (Digital Evidence) merupakan salah satu perangkat vital dalam
mengungkap tindak cybercrime. Dengan mendapatkan bukti-bukti yang memadai dalam
sebuah tindak kejahatan, Bukti Digital yang dimaksud dapat berupa adalah : E-mail,
file-file wordprocessors, spreadsheet, sourcecode dari perangkat lunak, Image,
web browser, bookmark, cookies, Kalender”.
Ada
4 Elemen Forensik:
Ø Identifikasi
bukti digital
Ø Penyimpanan
bukti digital
Ø Analisa
bukti digital
Ø Presentasi
bukti digital
D. TUJUAN
IT FORENSIK
Tujuan
dari IT forensik itu sendiri adalah untuk mengamankan dan menganalisa
bukti-bukti digital. Menurut Noblett, yaitu berperan untuk mengambil, menjaga,
mengembalikan, dan menyajikan data yang telah diproses secara elektronik dan
disimpan di media komputer.
Menurut
Judd Robin, yaitu penerapan secara sederhana dari penyidikan komputer dan
teknik analisisnya untuk menentukan bukti-bukti hukum yang mungkin. Tujuan IT
forensik:
1. Untuk
membantu memulihkan, menganalisa, dan mempresentasikan materi/entitas berbasis
digital atau elektronik sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan sebagai
alat buti yang sah di pengadilan
2. Untuk
mendukung proses identifikasi alat bukti dalam waktu yang relatif cepat, agar
dapat diperhitungkan perkiraan potensi dampak yang ditimbulkan akibat perilaku
jahat yang dilakukan oleh kriminal terhadap korbannya, sekaligus mengungkapkan
alasan dan motivitasi tindakan tersebut sambil mencari pihak-pihak terkait yang
terlibat secara langsung maupun tidak langsung dengan perbuatan tidak
menyenangkan dimaksud.
E. ALASAN
MENGAPA MENGGUNAKAN IT FORENSIK, ANTARA LAIN.
Dalam
kasus hukum, teknik digital forensik sering digunakan untuk meneliti sistem
komputer milik terdakwa (dalam perkara pidana) atau tergugat (dalam perkara
perdata).
Ø Memulihkan
data dalam hal suatu hardware atau software mengalami kegagalan/kerusakan
(failure).
Ø Meneliti
suatu sistem komputer setelah suatu pembongkaran/pembobolan, sebagai contoh
untuk menentukan bagaimana penyerang memperoleh akses dan serangan apa yang
dilakukan.
Ø Mengumpulkan
bukti menindak seorang karyawan yang ingin diberhentikan oleh suatu organisasi.
Ø Memperoleh
informasi tentang bagaimana sistem komputer bekerja untuk tujuan debugging,
optimisasi kinerja, atau membalikkan rancang-bangun.
F. SIAPA
YANG MENGGUNAKAN IT FORENSIK?
Network
Administrator merupakan sosok pertama yang umumnya mengetahui keberadaan
cybercrime sebelum sebuah kasus cybercrime diusut oleh pihak yang berwenang.
Ketika pihak yang berwenang telah dilibatkan dalam sebuah kasus, maka juga akan
melibatkan elemen elemen vital lainnya, antara lain:
Petugas
Keamanan (Officer/as a First Responder)
1. Memiliki
kewenangan tugas antara lain : mengidentifikasi peristiwa, mengamankan bukti,
pemeliharaan bukti yang temporer dan rawan kerusakan.
2. Penelaah
Bukti (Investigator)
3. Sosok
yang paling berwenang dan memiliki kewenangan tugas antara lain: menetapkan
instruksi-instruksi, melakukan pengusutan peristiwa kejahatan, pemeliharaan
integritas bukti.
4. Tekhnisi
Khusus
5. Memiliki
kewenangan tugas antara lain : memeliharaan bukti yang rentan kerusakan dan
menyalin storage bukti, mematikan (shuting down) sistem yang sedang berjalan,
membungkus/memproteksi bukti-bukti, mengangkut bukti dan memproses bukti. IT
forensic digunakan saat mengidentifikasi tersangka pelaku tindak kriminal untuk
penyelidik, kepolisian, dan kejaksaan.
G. TOOLS
DALAM IT FORENSIK
Dalam
IT Forensik, terdapat beberapa tools atau peralatan yang umum digunakan. Tools
yang dimaksud adalah:
1. Antiword
Antiword merupakan sebuah aplikasi yang digunakan untuk menampilkan teks dan
gambar dokumen Microsoft Word. Antiword hanya mendukung dokumen yang dibuat
oleh MS Word versi 2 dan versi 6 atau yang lebih baru.
2. Autopsy
The Autopsy Forensic Browser merupakan antarmuka grafis untuk tool analisis
investigasi diginal perintah baris The Sleuth Kit. Bersama, mereka dapat
menganalisis disk dan filesistem Windows dan UNIX (NTFS, FAT, UFS1/2, Ext2/3).
3. Binhash
Binhash merupakan sebuah program sederhana untuk melakukan hashing terhadap berbagai
bagian file ELF dan PE untuk perbandingan. Saat ini ia melakukan hash terhadap
segmen header dari bagian header segmen obyek ELF dan bagian segmen header
obyekPE.
4. Sigtool
Sigtcol merupakan tool untuk manajemen signature dan database ClamAV. sigtool dapat
digunakan untuk rnenghasilkan checksum MD5, konversi data ke dalam format
heksadesimal, menampilkan daftar signature virus dan build/unpack/test/verify
database CVD dan skrip update.
5. ChaosReader
ChaosReader merupakan sebuah tool freeware untuk melacak sesi TCP/UDP/… dan
mengambil data aplikasi dari log tcpdump. la akan mengambil sesi telnet, file
FTP, transfer HTTP (HTML, GIF, JPEG,…), email SMTP, dan sebagainya, dari data
yang ditangkap oleh log lalu lintas jaringan. Sebuah file index html akan tercipta
yang berisikan link ke seluruh detil sesi, termasuk program replay realtime
untuk sesi telnet, rlogin, IRC, X11 atau VNC; dan membuat laporan seperti
laporan image dan laporan isi HTTP GET/POST.
6. Cchkrootkit
Chkrootkit merupakan sebuah tool untuk memeriksa tanda-tanda adanya rootkit
secara lokal. la akan memeriksa utilitas utama apakah terinfeksi, dan saat ini
memeriksa sekitar 60 rootkit dan variasinya.
7. Ddcfldd Tool
ini mulanya dikembangkan di Department of Defense Computer Forensics Lab
(DCFL). Meskipun saat ini Nick Harbour tidak lagi berafiliasi dengan DCFL, ia
tetap memelihara tool ini.
8. Ddrescue GNU
ddrescue merupakan sebuah tool penyelamat data, la menyalinkan data dari satu
file atau device blok (hard disc, cdrom, dsb.) ke yang lain, berusaha keras
menyelamatkan data dalam hal kegagalan pembacaan. Ddrescue tidak memotong file
output bila tidak diminta. Sehingga setiap kali anda menjalankannya kefile
output yang sama, ia berusaha mengisi kekosongan.
9. Fforemost
Foremost merupakan sebuah tool yang dapat digunakan untuk me-recover file
berdasarkan header, footer, atau struktur data file tersebut. la mulanya
dikembangkan oleh Jesse Kornblum dan Kris Kendall dari the United States Air
Force Office of Special Investigations and The Center for Information Systems
Security Studies and Research. Saat ini foremost dipelihara oleh Nick Mikus
seorang Peneliti di the Naval Postgraduate School Center for Information
Systems Security Studies and Research.
10. Gqview
Gqview merupakan sebuah program untuk melihat gambar berbasis GTK la mendukung
beragam format gambar, zooming, panning, thumbnails, dan pengurutan gambar.
11. Galleta
Galleta merupakan sebuah tool yang ditulis oleh Keith J Jones untuk melakukan
analisis forensic terhadap cookie Internet Explorer.
12. Ishw
Ishw (Hardware Lister) merupakan sebuah tool kecil yang memberikan informasi
detil mengenai konfigurasi hardware dalam mesin. la dapat melaporkan
konfigurasi memori dengan tepat, versi firmware, konfigurasi mainboard, versi
dan kecepatan CPU, konfigurasi cache, kecepatan bus, dsb. Pada sistem
t>MI-capable x86 atau sistem EFI.
13. Pasco
Banyak penyelidikan kejahatan komputer membutuhkan rekonstruksi aktivitas
Internet tersangka. Karena teknik analisis ini dilakukan secara teratur, Keith
menyelidiki struktur data yang ditemukan dalam file aktivitas Internet Explorer
(file index.dat). Pasco, yang berasal dari bahasa Latin dan berarti “browse”,
dikembangkan untuk menguji isi file cache Internet Explorer. Pasco akan
memeriksa informasi dalam file index.dat dan mengeluarkan hasil dalam field
delimited sehingga dapat diimpor ke program spreadsheet favorit Anda.
14. Scalpel
Calpel adalah sebuah tool forensik yang dirancang untuk mengidentifikasikan, mengisolasi
dan merecover data dari media komputer selama proses investigasi forensik.
Scalpel mencari hard drive, bit-stream image, unallocated space file, atau
sembarang file komputer untuk karakteristik, isi atau atribut tertentu, dan
menghasilkan laporan mengenai lokasi dan isi artifak yang ditemukan selama
proses pencarian elektronik. Scalpel juga menghasilkan (carves) artifak yang
ditemukan sebagai file individual.
H. CONTOH
IT FORENSIK
Belakangan ini Indonesia
sedang diramaikan dengan berita “pembobolan ATM“. Para nasabah tiba-tiba saja kehilangan
saldo rekeningnya akibat dibobol oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Untuk masalah tipu-menipu dan curi-mencuri adalah hal yang sepertinya sudah
sangat biasa di Indonesia. Hal ini mungkin diakibatkan oleh kurangnya
kesempatan kerja dan tidak meratanya pendapatan.
Berdasarkan data yang
ada di TV dan surat kabar. Kasus pembobolan ATM ini di Indonesia (minggu-minggu
ini) dimulai di Bali, dengan korban nasabah dari 5 bank besar yakni BCA, Bank
Mandiri, BNI, BII dan Bank Permata. Diindikasikan oleh polisi dilakukan dengan
menggunakan teknik skimmer.
Modus pembobolan ATM dengan menggunakan skimmer adalah:
1. Pelaku datang ke mesin
ATM dan memasangkan skimmer ke mulut slot kartu ATM. Biasanya dilakukan saat
sepi. Atau biasanya mereka datang lebih dari 2 orang dan ikut mengantri. Teman
yang di belakang bertugas untuk mengisi antrian di depan mesin ATM sehingga
orang tidak akan memperhatikan dan kemudian memeriksa pemasangan skimmer.
2. Setelah dirasa cukup
(banyak korban), maka saatnya skimmer dicabut.
3. Inilah saatnya menyalin
data ATM yang direkam oleh skimmer dan melihat rekaman no PIN yang ditekan
korban.
4. Pada proses ketiga
pelaku sudah memiliki kartu ATM duplikasi (hasil generate) dan telah memeriksa
kevalidan kartu. Kini saatnya untuk melakukan penarikan dana. Biasanya kartu
ATM duplikasi disebar melalui jaringannya keberbagai tempat. Bahkanada juga
yang menjual kartu hasil duplikasi tersebut.
Tools yang digunakan pada contoh kasus
Tools yang digunakan
pada contoh kasus diatas adalah dengan menggunakan hardware berupa head atau
card reader, dimana hardware tersebut dapat membaca data yang tersimpan pada
bidang magnet melalui pita magnet seperti halnya kaset. Tools hardware tersebut
biasa dikenal dengan nama skimmer. Skimmer adalah sebuah perangkat
yang yang terpasang didepan mulut keluar masuk kartu pada sebuah mesin ATM,
yang akan bekerja mengumpulkan data dari Credit Card atau kartu ATM yang masuk
dan keluar dalam mesin ATM.
Sumber
:
0 Response to "IT FORENSIK"
Posting Komentar