Nama : Nurcholis majid
NPM : 15111341
Kelas : 2KA43
tugas ke 2
1.Perilaku
konsumen
A.Pengertian
perilaku konsumen
Pengertian perilaku konsumen
“Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang
berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan,
serta pengevaluasian produk dan jasa
demi memenuhi kebutuhan dan keinginan”.
B.Pendekatan perilaku
konsumen
ada 2 jenis
pendekatan perilaku konsumen :
1. 1.Teori cardinal (cardinal theory)
Teori
Kardinal menyatakan bahwa kegunaan dapat dihitung secara nominal,sebagaimana
kita menghitung berat dengan gram atau kilogram,panjang dengan centimeter atau
meter. Sedangkan satuan ukuran kegunaan (utility) adalah util. Keputusan untuk
mengkonsumsi suatu barang berdasarkan perbandingan antara manfaat yang
diperoleh dengan biaya yang harus dikeluarkan. Nilai kegunaan yang diperoleh
dari konsumsi disebut utilitas total (TU). Tambahan kegunaan dari penambahan
suatu unit barang yang dikonsumsi disebut utilitas marjinal (MU). Total uang
yang harus dikeluarkan untuk konsumsi adalah jumlah unit barang dikalikan harga
per unit.
2. 2.Teori ordinal
(ordinal theory)
Dalam teori
ordinal terbagi menjadi 7 :
a.
Kurva Indiferensi ( Indiference Curve )
Menurut Teori Ordinal, kegunaan tidak dapat dihitung
tetapi hanya dapat dibandingkan, sebagaimana kita menilai kecantikan atau
kepandaian seseorang. Untuk menjelaskan pendapatnya, Teori Ordinal menggunakan
kurva indiferensi (indiferensi curve). Kurva indiferensi adalah kurva yang
menunjukkan berbagai kombinasi konsumsi dua macam barang yang memberika tingkat
kepuasan yang sama bagi seorang konsumen. Suatu kurva indiferensi atau
sekumpulan kurva indiferensi (yang disebut peta indiferensi atau indifference
map), dihadapi oleh hanya seorang konsumen.
Asumsi –asumsi Kurva Indiferensi :
1)
Semakin jauh kurva indiferensi dari titik origin, semakin tingi tingkat
kepuasanya.
2)
Kurva indiferensi menurun dari kiri ke kanan bawah ( downward sloping ), dan
cembung ke titik origin ( convex to origin) atau adanya kelangkaan.
3) Kurva indiferensi tidak saling berpotongan agar
asumsi transitivitas terpenuhi.
b. Kurva Garis Anggaran ( Budget Line Curve )
Garis
Anggaran (budget line) adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumsi dua
macam barang yang membutuhkan biaya (anggaran) yang sama besar. Misalnya garis
anggaran dinotasikan sebagai BL, sedangkan harga sebagai P ( Px untuk X dan Py
untuk Y ) dan jumlah barang yang dikonsumsi adalah Q ( Qx untuk X dan Qy untuk
Y ), maka:
BL = Px.Qx + Py.Qy
c. Perubahan Harga Barang dan
Pendapatan
Perubahan harga dan pendapatan akan mempengaruhi
daya beli, diukur dari besar luas bidang segi tiga yang dibatasi kurva garis
anggaran. Bila luas bidang segitiga makin luas,maka daya beli meningkat,begitu
juga sebalikny
d. Keseimbangan Konsumen
Kondisi
keseimbangan adalah kondisi dimana konsumen telah mengalokasikan seluruh
pendapatannya untuk konsumsi. Uang yang ada (jumlahnya tertentu) dipakai untuk
mencapai tingkat kepuasan tertinggi (maksimalisasi kegunaaan), atau tingkat
kepuasan tertentu dapat dicapai dengan anggaran paling minim (minimalisasi
biaya). Secara grafis kondisi keseimbangan tercapai pada saat kurva garis
anggaran (manggambarkan tingkat kemampuan) bersinggungan dengan kurva indiferensi
(menggambarkan tingkat kepuasan).
e. Reaksi Terhadap Perubahan Harga Barang
e. Reaksi Terhadap Perubahan Harga Barang
Keseimbangan yang dicapai dapat berubah karena
pendapatan nyata berubah.Jika pendapatan nyata meningkat, konsumen dapat
menaikkan tingkat kepuasanya,begitu juga sebaliknya.Salah satu faktor yang
dapat mengubah pendapatan nyata adalah perubahan harga barang.
f. Reaksi Terhadap Perubahan
Pendapatan Nominal
Salah satu faktor lain yang dapat mengubah
keseimbangan konsumen adalah perubahan pendapatan nominal. Karena rasio harga
tidak berubah maka kurva garis anggaran bergeser sejajar dengan kurva garis
anggaran sebelumnya.
g. Efek Subtitusi (Substitution
Effect) dan Efek Pendapatan (Income Effect)
Ketika kita mengatakan bahwa jika harga barang turun
maka permintaan terhadapnya bertambah atau sebaliknya, yang terlihat sebenarnya
adalah total interaksi antara kekuatan pengaruh perubahan pendapatan dan
perubahan harga, terhadap keseimbanga konsumen.
2.Surplus Konsumen
A.Pengertian surplus konsumen
“Teori nilai guna dapat
pula menerangkan tentang wujudnya kelebihan kepuasan yang dinikmati oleh para
konsumen. Kelebihan kepuasan ini, dalam analisis ekonomi”.Surplus konsumen pada
hakikatnya berarti perbedaan diantara kepuasan yang diperoleh seseorang didalam
mengkonsumsikan sejumlah barang dengan pembayaran yang harus dibuat untuk
memperoleh barang tersebut. Kepuasan yang diperoleh selalu lebih besar daripada
pembayaran yang dibuat.
3.Elastisitas Harga
B.Pengertian
elastisitas harga
Elastisitas
harga adalah “tingkat kepekaan relatif dari jumlah yang diminta konsumen,
akibat adanay perubahan tingkat barang. Dengan kata lain elastisitas harga
adalah perubahan proporsional dari sejumlah barang yang diminta dibagi dengan
perubahan proporsional dari harga”.
Sumber
:
http://aanindrianto4.blogspot.com/2012/10/soft-skill-prilaku-konsumen-bab-1.html
0 Response to "mengenai perilaku konsumen,surplus konsumen dan elastisitas harga"
Posting Komentar